11.03.2008

SURGICAL ASEPSIS

1. Pengertian

Asepsis ( teknik aseptik )adalah upaya yang dibuat untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh tertentu dimana mikroorganisme kemungkinan besar menyebabkan infeksi. Suatu istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang sering menyebabkan infeksi.

Asepsis pembedahan adalah persiapan dan pemeliharaan pengurangan tingkat mikroorganisme selama operasi dengan mengontrol empat sumber organisme infeksi, yaitu pasien, petugas, peralatan, dan lingkungan klinik sebebas mungkin dari mikroorganisme. Teknik ini juga dikenal sebagai teknik steril

2. Tujuan

Tujuan Asepsis adalah mengurangi hingga tingkat aman atau mengahambat jumlah mikroorganisme baik pada permukaan hidup ( kulit dan jaringan) maupun objek mati (instrument bedah dan unsure lainnya).

3. Teknik aseptik meliputi aspek :

· Menggunakan perlengkapan pelindung pribadi

· Antisepsis

· Menjaga sterilitas atau desinfeksi tingkat tinggi.

3. Asepsis Bedah

  • Dilakukan dikamar operasi menggunakan barier fisik dan alat ukur control luar biasa untuk mempertahankan area steril. Barier fisik tersebut meliputi.

1. Sarung tangan

2. Masker

3. Skort

4. Koin

  • Pengukuran control infeksi dilakukan dengan mensterilisasi objek dengan menggunakan zat-zat kimia dan panas.
  • Berhubungan dengan prosedur yang berisiko tinggi terhadap infeksi. Contoh :

1. Pemasangan kateter

2. Mengganti balutan luka bedah

3. Pemberian obat

· Berhubungan dengan populasi yang berisiko tinggi untuk infeksi. Contoh :

1. Pasien luka bakar

2. Pasien transplantasi

3. Bayi baru lahir (neonatus)

4. Pasien yang system imunnya menurun (seperti pasien kanker yang menjalani keoterapi dan pasien AIDS).

Teknik steril digunakan pada saat menangani alat-alat steril, mengganti balutan atau melakukan prosedur steril lainnya, prosedur tersebut antara lain :

· Memakai sarung tangan steril

· Membuka paket steril

· Memindahkan alat-alat steril dengan forsep

Beberapa nasehat untuk pencegahan infeksi

Prabedah:

1) Pilihlah calon akseptor yang kecil risikonya untuk infeksi dan perlekatan/peradangan panggul, dan tidak kurang gizi dan terlalu gemuk.

2) Bila mungkin calon akseptor disuruh mandi dan membersihkan alat genitalia dan dinding perut sebelum memasuki kamar bedah.

3) Sebelum memasang elevator uterus atau manipulator, serviks dan vagina dibersihkan dengan antiseptik beberapa kali. Bila antiseptik (Betadine®) yang digunakan, biarkan 1-2 menit untuk memberi waktu kepada jodium yang bebas dan waktu kontak untuk membunuh organisme. Cuci tangan/scrubbing yang sempurna dengan larutan antiseptik dan air sebelum setiap pembedahan.

4) Bersihkanlah dinding perut dengan larutan antiseptik pada daerah operasi, khususnya daerah umbilicus.

Staf pembedahan :

1) Jagalah agar lalu lintas dan jumlah orang berada dalam kamar bedah seminimal mungkin.

2) Pakailah pakaian yang khusus untuk kamar bedah.

3) Gunakanlah instrumen, sarung tangan dan peralatan bedah lainnya yang bersih, steril atau HLD.

4) Pilihlah teknik pembedahan yang baik dengan trauma jaringan dan perdarahan seminimal mungkin.

Pasca bedah :

1) Buanglah semua bahan-bahan yang terkontaminasi (trainkasa, kapas sarung tangan disposable) ke dalam kontener yang tertutup rapat.

2) Bersihkan (dekontaminasi) semua instrumen dan peralatanlainnya segera setelah siap dipakai atau sebelum disterilkan.

3) Bersihkan (dekontaminasi) meja operasi, standarinstrumen, dan lampu dan semua permukaan yang terkontaminasi selama pembedahan.

4) Cucilah tangan sesudah menanggalkan sarung tangan

1 komentar:

sabrina mengatakan...

thakz.. brow.. data mu sangat bagus